Sesuai namanya, Wedangan, maka saat menikmati sajian wedang pun obrolan bisa ngalor-ngidul. Yang jelas, karena program siaran yang saya dan Opix bawakan itu sekadar program obrolan santai, ya apapun bisa dijadikan bahan obrolan di acara itu. Tiba-tiba saja masalah tokek jadi cerita yang bikin kami terpingkal-pingkal. Salah seorang penelepon, namanya Umi Aida, ujug-ujug bercerita soal tokek.Įntah, bagaimana mulanya. Nah, ngomongin soal suara tokek, ada kejadian lucu saat kami bersiaran di acara Wedangan yang saban malam Selasa dan Kamis disiarkan lewat gelombang FM 91,2 Radio Kota Batik Pekalongan.
Dan, nama itu konon diambil dari suara khasnya. Nama Gecko gecko dalam bahasa Inggrisnya kerap disebut juga Tokay Gecko. Nama itu pemberian dari seorang ahli botani, zoologi, taksonomi, cum dokter asal Swedia. Sekadar selipan info, nama tokek ternyata punya riwayat loh. Bahkan, ada juga yang sampai memitoskan suara tokek sebagai pertanda nasib. Kadang, saat binatang jenis reptil dari suku Gekkonidae ini bersuara, saya-mungkin juga Anda-main tebak-tebakan dengan menghitung berapa kali tokek itu bersuara. Meski begitu, di balik suaranya yang nggak merdu itu, rupanya suara tokek punya daya tarik sendiri. Atau, bila perlu dilatih memainkan suara cengkok ala dangdut atau ala campursarinan. Mungkin, kalau misal ada pawang tokek, perlu juga tuh tokek dilatih vokalnya. Lha nggak berisik bagaimana coba, wong kalau pas mengeluarkan suara khasnya itu, sama sekali nggak ada merdunya. Selain suka menghuni rumah orang, dia juga punya kebiasaan yang kadang bikin berisik isi rumah. Meski nggak terdaftar di Kartu Keluarga, dia suka menghuni rumah orang tanpa permisi. Binatang yang satu ini tergolong binatang rumahan.